v
Metode
Ilmiah
Metode
ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai
hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode
ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab,
seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
Menurut
Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)
berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk
memperoleh sesuatuinterelasi.”
Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.
Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.
Kriteria
Berdasarkan :
1.
Berdasarkan fakta.
2.
Bebas dari
prasangka.
3.
Menggunakan
prinsip-prinsip analisa.
4.
Menggunakan hipolesa
5.
Menggunakan ukuran
objektif
6.
Menggunakan teknik
kuantifikasi.
v
Karakteristik Ilmiah
Metode ilmiah bergantung pada
karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi,
ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh
subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses
penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses
pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat
diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan
ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan
peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan
dalam tabel, digambarkan dalam
bentukgrafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
v
Langkah-langkah Metode Ilmiah
Menurut
Suriasumantri (1991) langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah:
1. Perumusan masalah
Merupakan
pertanyaan-pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta
dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
2. Penyusunan kerangka berpikir
Merupakan
argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai
faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan.
3. Perumusan hipotesis
Merupakan
jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya
merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4. Pengujian hipotesis
Merupakan
pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk
memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut
atau tidak.
5. Penarikan kesimpulan
Merupakan
penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakat yang cukup mendukung hipotesis maka
hipotesis itu diterima. Sebaliknya, sekiranya dalam proses pengujian tidak
terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.
Hipotesis
yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab
telah memenuhi pernyaratan keilmuan yaitu mempunyai kerangka penjelasan yang
konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya.
Schluter
(1926) dalam Nazir (1988) mengungkapkan bahwa terdapat 15 langkah dalam
melakukan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah:
1.
Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian
2.
Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-masalah yang
ingin dipecahkan
3.
Membangun sebuah bibliografi
4.
Memformulasikan dan mendefinisikan masalah
5.
Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur
permasalahan
6.
Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hubungannya
dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung
7.
Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan
pokok-pokok dasar dalam masalah
8.
Menentukan apakah data atau bukti yang diperlukan tersedia atau
tidak
9.
Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau
tidak
10.
Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
11.
Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa
12.
Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat
interpretasi
13.
Mengatur data untuk presentase dan penampilan
14.
Menggunakan sitasi (kutipan), referensi, dan footnote (catatan
kaki)
15.
Menulis laporan penelitian
Nazir
(1988) dalam buku Metode Penelitian, menyimpulkan bahwa penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah, sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Merumuskan serta mendefinisikan masalah
Langkah
pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk
menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan serta jelas. Sampai
ke mana luas masalah yang akan dipecahkan.
2. Mengadakan studi kepustakaan
Langkah
kedua adalah mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya
yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. mencari bahan di
perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh seorang peneliti.
3. Memformulasikan hipotesa
Setelah
diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut
pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan, maka tiba saatnya peneliti
memformulasikan hipotesa-hipotesa untuk penelitian. Hipotesa tidak lain dari
kesimpulan sementara tentang hubungan sangkut paut antarvariabel atau fenomena
dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara
sementara sebelum diuji.
4. Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah
hipotesa-hipotesa ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merumuskan cara-cara
untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih
berkembang, seperti ilmu ekonomi misalnya, pengujian hipotesa didasarkan pada
kerangka analisa (analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis
dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antarfenomena yang secara
implisit terdapat dalam hipotesa, untuk diuji dengan teknik statistik yang
tersedia.
Pengujian
hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data
tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh
peneliti.
5. Mengumpulkan data
Peneliti
memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan fakta yang
digunakan untuk menguji hipotesis perlu dikumpulkan.
Teknik
pengumpulan data akan menjadi berbeda tergantung dari masalah yang dipilih
serta metode yang digunakan. Misalnya, penelitian yang menggunakan metode
percobaan, maka data diperoleh dari plot-plot percobaan yang dibuat sendiri
oleh peneliti. Penelitian yang menggunakan metode sejarah ataupun survei
normatif, data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
responden, baik secara langsung ataupun dengan menggunakan questionair.
6. Menyusun, menganalisa, dan memberikan
interpretasi
Setelah
data terkumpul, peneliti menyusun data untuk mengadakan analisa. Sebelum
analisa dilakukan, data tersebut disusun lebih dahulu untuk mempermudah
analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk tabel ataupun membuat coding untuk
analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa, maka perlu diberikan tafsiran
atau interpretasi terhadap data tersebut.
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah
tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan,
dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini
harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima, ataukah
hipotesa tersebut ditolak. Apakah hubungan-hubungan antarfenomena yang
diperoleh akan berlaku secara umum ataukah hanya berlaku pada kondisi khususnya
saja.
8. Membuat laporan ilmiah
Langkah
akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah
mempunyai teknik tersendiri pula.
Gambar skema penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar